Welcome in EronBudiman's Blog..enjoy read my blog...^^

Rabu, 25 Mei 2011

“Suap” kok jadi Tradisi ?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah memberikan uang kepada orang lain untuk suatu tujuan. Entah bertujuan untuk meringankan beban orang lain atau untuk suatu tujuan tertentu yang bersifat individu maupun kelompok. Di dalam tujuan tersebut terdapat niat yang positif atau niat yang negatif. Sebab, dari tujuan tersebut kita dapat menentukan niat seseorang dalam mencapai tujuannya, yang salah satunya adalah praktik suap.


Di Indonesia, praktik suap sudah pernah kita lihat dan kita dengar, baik melalui media elektronik maupun dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita lihat. Hal itu karena, memang banyak orang yang ingin memenuhi posisi-posisi yang strategis atau ingin naik jabatan dalam suatu organisasi maupun non organisasi. Banyaknya praktik suap yang terjadi dimana-mana tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari seperti memberi hadiah kepada pimpinan supaya cepat naik pangkat. Namun dari praktik suap yang terjadi tidak semuanya bisa terungkap dan diselesaikan sampai tuntas. Bahkan praktik suap yang belum terungkap pun juga terjadi di instansi-instansi pemerintahan, seperti bank, kantor perpajakan, kantor kepolisian sampai tingkat DPR.

Kemunculan fenomena “suap-menyuap” sepertinya sudah menjadi fenomena yang biasa. Banyak dari orang kalangan atas seperti pejabat pemerintahan, anggota suatu organisasi, dan bahkan artis pun pernah melakukan praktik suap, misalnya seorang manager artis menyuap produser film untuk memasukkan artisnya ke dalam peran film tersebut, seorang koruptor seperti Gayus dapat menyuap para sipir dipenjara agar bisa berplesir ke luar negeri dll. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kemunculan fenomena “suap-menyuap” sangat meresahkan sekali. Bisa jadi saat ini, detik ini sedang terjadi praktik suap-menyuap. Kita tidak pernah tahu kapan praktik suap-menyuap bisa dihilangkan dari pikiran orang Indonesia sampai ke akar-akarnya, selama kebiasaan suap-menyuap masih mendarah daging dan menjadi tradisi bangsa ini.

Praktik suap-menyuap dapat merusak moral bangsa, khususnya bangsa Indonesia. Sebab, praktik suap-menyuap merupakan tindakan kriminal, seperti halnya korupsi. Selain itu tindakan tersebut tidak terpuji dan tidak terhormat. Lain halnya jika praktik “suap” kita terapkan dalam kegiatan yang positif, misalkan kita memberikan hadiah kepada adik kita makanan favorit agar adik kita mau lebih rajin belajar dll. Dari contoh tersebut kita bisa memanfaatkan praktik “suap” yang berguna bagi orang lain. Jangan sampai kita menggunakannya ke arah yang negatif, seperti praktik “suap” yang dilakukan oleh beberapa orang yang sudah terbiasa menyuap untuk kepentingan diri sendiri.

Kesimpulannya, siapa pun yang melakukan praktik “suap-menyuap” akan menanggung resikonya dihadapan masyarakat dan Tuhan. Jadi kita harus berpikir kembali untuk melakukan praktik “suap-menyuap”. Alangkah baiknya jika kita memberantas praktik “suap-menyuap” yang sudah mendarah daging di Indonesia, dengan cara mengadili oknum-oknum tersebut dengan seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang ada di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...