K-Pop Addicted : dahsyatnya serangan Korean Wave (part 1)

1. Serangan K-Pop ke Berbagai Penjuru Belahan Dunia

Di zaman sekarang siapa yang tidak mengenal musik pop (K-Pop) dari negeri ginseng. Mulai dari boyband terkenal seperti Super Junior, TVXQ, Shinee hingga girlband seperti SNSD, 4minute, f(x) dll menghiasi televisi dan telepon seluler kita. Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa gempuran musik korea saat ini terasa begitu hebatnya jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnnya. Bahkan sekarang musik korea sudah meramba Eropa, Kanada, hingga Amerika Serikat. Sebagai buktinya adalah ludesnya tiket konser K-Pop di Le Zenith de Paris concert hall, pada 10-11 Juni lalu. Seperti yang dilaporkan oleh KoreaHerald.com, dalam satu malam saja, lebih dari 7000, penggemar larut dalam konser tersebut. Selama sekitar tiga jam, mereka bergoyang dan bernyanyi bersama. Penyelenggara memperkirakan sekitar 2 persen dari seluruh penonton yang hadir adalah penonton korea. Media-media di Prancis seperti Le Monde, Le Figaro menyebut konser tersebut sebagai sebuah “new sensation”.

Sebelum konser K-Pop berlangsung, tiket konser sudah ludes terjual selama 10 menit. Pengunjung yang mendatangi konser di Prancis tersebut tidak hanya datang dari warga Prancis saja, melainkan dari negara Spanyol dan Italia. Mereka memiliki keinginan dan menuntut pertunjukkan di perpanjang menjadi dua malam. mereka juga menggelar demomstrasi di depan museum Louvre dengan tuntutan yang sama. Akhirnya keinginan mereka dikabulkan. Fenomena seperti ini juga terjadi di Amerika Serikat. Sekitar 15.000 fans pecinta K-Pop berkumpul dan menyaksikan penampilan Kangta, BoA, U-Know, Max, Super Junior, SNSD, SHINee, f(x), Zhang Li Yin, dan Trax pada acara “SM Town Live 2010 World Tour in LA” yang digelar September 2010.

Akan tetapi, bukan hanya negara barat saja serangan Korean Wave menyerbu, daerah Asia Tengah pun juga mengalami serangan global tersebut. Uzbekistan misalkan, ada seorang mahasiswa di daerah Tashkent bernama Bekhzod yang sangat menggandrungi K-Pop. Setiap harinya dia selalu memulai harinya dengan menyetel lagu “Gee” dari SNSD. Lagu tersebut dijadikan alarm telepon selulernya. Bahkan selain menggandrungi musik korea , dia juga sangat suka drama korea seperti The Great Queen Seon Deok.

2. Kebangkitan musik Korea (K-Pop)

Menurut pengamatan dari pengamat musik Indonesia, yaitu Bens Leo, musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun girlband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin mendapat pengakuan atas kebudayaan mereka selain negara Jepang yang sudah populer terlebih dahulu.

Seperti Jepang, musik Korea mempunyai dua unsur utama, yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya musik Korea mengusung musik dance musik, beraliran hiphop, terkadang diselingi unsur rap, serta tidak ketinggalan unsur koreografi dan kostum yang menarik. Disini keunggulan dalam ketampanan atau kecantikan lebih ditonjolkan, ketimbang kualitas penciptaan musik oleh mereka sendiri.

Di Indonesia sendiri, pengaruh K-Pop bisa dibilang terlambat setahun dari negara-negara di belahan dunia lain. Pengaruh K-Pop di Indonesia ditandai dengan munculnya boyband asal Bandung, yaitu Smash, yang kerap kali mendapat cemohan dari para penggemar K-Pop karena meniru boyband asal Korea Selatan yang juga bernama Smash (sekarang sudah bubar).

Menurut Bens Leo, seperti halnya J-Rocks yang mampu bertahan sebagai band dengan band Indonesia yang beraliran Jepang, Smash juga diharapkan akan mampu bertahan sebagai grup vokal beraliran K-Pop. “ posisinya lebih aman ketimbang grup vokal lain yang beraliran K-Pop yang datang belakangan” ujarnya.

bersambung ke sini..silahkan diklik...

Sumber : http://sorot.vivanews.com/news/read/230465-virus-pop-korea

http://koreaherald.com/

http://koreatimes.co.kr/

http://etnews.com/