Welcome in EronBudiman's Blog..enjoy read my blog...^^

Jumat, 12 Agustus 2011

kunci sukses


Tidak terasa sekarang sudah memasuki hari kesebelas kita berpuasa di bulan suci Ramadhan. Tidak terasa juga kita telah melewati sepuluh hari pertama yang penuh rahmat. Ngomong-ngomong soal berpuasa di bulan puasa memang tak ada habisnya untuk dibahas dan ditelaah lebih mendalam. Memang selama dibulan Ramadhan kita diwajibkan untuk melakukan ibadah seperti berpuasa di siang hari, melaksanakan sholat tarawih dan witir serta bertadarrus di malam hari, dan bangun untuk makan sahur. Semua rangkaian ibadah tersebut sudah menjadi satu paket spesial di bulan penuh rahmat dan ampunan yaitu Ramadhan lil alamin. Ada satu kisah yang ingin saya bagi, karena saya yakin cerita ini bermanfaat bagi para pembaca.


Seperti biasa setelah melaksanakan sholat Isya' selalu dilanjutkan dengan acara ceramah atau khotbah. Kali ini topik dibawakan oleh ustadz tersebut menyangkut tentang cara meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia. Ustadz tersebut menjelaskan buku yang pernah di buat oleh ulama ternama di jazirah arab, yaitu Imam Ghozali bahwa dalam meraih kebahagiaan dan kesuksesan hidup di dunia ada 4 hal, yaitu :

      1. memiliki guru spiritual
      2. memiliki teman yang dapat membantu kita
      3. mengetahui karakter orang lain dengan terjun ke masyarakat langsung
      4. selalu introspeksi diri kita

Hal pertama yaitu memiliki guru spiritual untuk diri kita sendiri. Mengapa harus memiliki guru spiritual ? Menurut penjelasan dari Imam Ghozali bahwa dengan memiliki guru spiritual selain orangtua , kita akan selalu dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar. Memang benar penjelasan tersebut. Banyak kita temui di dalam kehidupan sehari-hari , seperti warga biasa, artis, dan bahkan pejabat negara memiliki guru spiritual untuk membantu membimbing tindakan atau perilaku kearah yang benar. Contohnya seperti artis sekaligus penyanyi senior Anang Hermansyah, Reza Artamevia dll. Diharapkan dengan memiliki guru spiritual, kita akan semakin mantap menatap kehidupan dan meraih kebahagiaan di dunia.

Hal yang kedua yaitu memiliki sahabat atau teman yang mampu memotivasi dan mengarahkan kita kearah yang benar. Kita boleh saja berteman dengan siapa saja, entah berbeda etnis,umur, maupun gender. Tapi yang harus digarisbawahi disini adalah teman-teman yang dapat membantu dan menunjang kehidupan yang mengarahkan kita kepada kebaikan. Seperti yang telah dialami oleh rektor dari universitas negeri Islam Maulana Malik Ibrahim. Beliau telah membocorkan kunci kesuksesan dalam proses pembangunan gedung-gedung baru. Beliau menjelaskan bahwa pihak kampus hanya memiliki sedikit dana untuk pembangunan tersebut. Lalu dari mana dana tambahannya ? Beliau memiliki banyak rekan sahabat yang setia membantu beliau sehingga berhasil membangun gedung-gedung baru tersebut. Dari contoh diatas kita dapat simpulkan bahwa dengan memiliki teman yang banyak selain mempererat tali silahturahmi, kita juga dapat mengandalkan teman kita untuk membantu kesulitan yang sedang kita alami.

Langkah ketiga dari penjelasan Imam Ghozali adalah anjuran untuk terjun langsung ke masyarakat untuk memahami karakter-karakter yang berbeda dari setiap orang. Langkah ini penting dilakukan untuk lebih memahami tentang karakter kita dipandangan orang lain. Entah baik atau buruk akan sangat tampak ketika kita terjun langsung ke masyarakat dan melakukan interaksi sosial kepada orang lain. Dengan mengetahui karakter kita dan karakter orang lain, kita akan menjadi pribadi yang kuat di dalam masyarakat tersebut.

Langkah yang terakhir ini juga tak kalah pentingnya yaitu harus mau menerima nasihat, kritikan, maupun saran dari orang lain. Jika kita selalu mengedepankan ego kita diatas segala-galanya maka yang akan terjadi kita akan dimusuhi dan bahkan dijauhi oleh orang lain. Lalu muncul pertanyaan, jika kita sudah melakukan tindakan yang benar sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat dan orang lain masih memusuhi atau membenci, apa yang harus kita lakukan untuk menanggapi sikap tersebut ? Semua kembali kepada diri kita sendiri. Kita harus mengintrospeksi diri kita lebih dalam. Apakah ada yang salah dengan tindakan atau perilaku kita sehingga orang lain menjadi benci kepada kita ? Selain itu kita juga harus mencoba mendekati orang yang memusuhi kita tersebut, menanyakannya mengapa dia membenci kita. Jika kita sudah menemukan jawaban atas permasalahan yang kita alami, maka kita tidak akan melakukan tindakan yang tidak sesuai lagi kepada orang lain.

Setelah semua langkah-langkah diatas dilaksanakan InsyaAllah kita akan menjadi orang yang sukses hidup di dunia dan bahagia di akherat. Semoga artikel saya ini dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya. Selamat menunaikan ibadah puasa. Terima kasih. Wasalam.

2 komentar:

  1. tulisan yang bagus, semoga tambah berkah...

    BalasHapus
  2. amin2..Yaa Rabbal Alamin...terima kasih atas komentarnya pak..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...