Welcome in EronBudiman's Blog..enjoy read my blog...^^

Senin, 17 Oktober 2011

Bukan Seminar Biasa....(bagian 1)


Sabtu, 15 Oktober 2011 sekitar pukul 08.30 tepat di adakannya seminar yang saya sudah nanti-nantikan sebelumnya, yaitu seminar tentang “Persiapan dini menjadi seorang pekerja” yang dipromotori oleh Bank Danamon. Saya sangat tertarik mengikuti seminar tersebut karena materi yang disajikan sangat relevan selain ingin “mengangsur” poin skkm yang sudah saya kumpulkan selama ini. Baik tanpa berbasa-basi yang gak jelas kemana juntrungannya, saya akan langsung menceritakan peristiwa atau kegiatan yang dilakukan selama seminar.


Sekitar pukul 08.30 acara seminar baru dimulai dengan diiringi oleh pembukaan acara seminar oleh ibu Sherly selaku mc, pemberian cinderamata dari STIE-MCE kepada Bank Danamon maupun sebaliknya dan sambutan dari ketua 1 STIE-MCE yaitu bapak Bunyamin. Dalam sambutan tersebut beliau menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh mahasiswa dan seluruh jajaran keluarga besar STIE-MCE yang telah menyelenggarakan seminar dan ucapan terima kasih kepada tim seminar dari Bank Danamon yang tetap mau menjalin kerjasama dengan STIE-MCE. Beliau juga menekankan nilai yang berharga dari sebuah kejujuran serta mempromosikan soft skill, yang telah menjadi jargon kampus STIE-MCE, yaitu ATTITUDE (Apreciative,Teamworks,Time Management,Integrity,Thought,Usefulness,Dedicative,Endless Learning). Setelah sambutan dari bapak Bunyamin, kemudian dilanjutkan ke acara inti.

Tim pemateri dari Bank Danamon yang dipimpin oleh bapak Andre serta bapak Tromol segera mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada para audiens. Materi pembuka dan pertama di sampaikan sendiri oleh bapak Andre, selaku pimpinan cabang Bank Danamon. Beliau mulai menceritakan masa lalunya sebelum bergabung dan bekerja di Bank Danamon. Beliau sangat aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi semasa kuliah di salah satu universitas di daerah Yogyakarta. Meskipun beliau berasal dari pulau Sulawesi, tepatnya kota Makassar, hal tersebut tak membuatnya pantang menyerah dalam meraih gelar sarjana hukum yang akhirnya beliau dapatkan setelah lulus.

Meskipun gelar predikat sarjana hukum sudah didapat beliau, namun beliau masih belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya tersebut saat itu. Akhirnya beliau kembali ke tanah kelahirannya di kota Makassar. Beliau mencoba peruntungan dengan melamar di Bank Danamon atas info dari teman beliau tersebut. Akan tetapi bukan acara “melamar pekerjaan” biasa yang beliau lakukan. Tidak seperti pelamar kebanyakan, beliau datang ke Bank Danamon dengan tidak membawa apa-apa. Ketika ditanyai oleh salah satu pegawai disana, beliau hanya menjawab ingin menemui pemimpin atau Presdir di Bank Danamon tersebut. Setelah menunggu beberapa lama, beliau mendapat kabar gembira karena Presdir Bank Danamon tersebut mau menemui beliau. Pertemuan yang dinanti-nantikan akhirnya datang juga. Beliau berbincang-bincang dengan Presdir tersebut. Beliau berbicara mengenai keinginannya untuk diterima bekerja sebagai salah satu karyawan Bank Danamon yang saat itu sudah mencapai 16 KaCab (Kantor Cabang) di Sulawesi. Predir tersebut menjelaskan bahwa beliau sebenarnya dapat bekerja di perusahaannya.tapi karena Bank Danamon yang Presdir tersebut miliki tidak mencari calon pegawai untuk jurusan hukum. Akan tetapi harapan beliau untuk bekerja di Bank Danamon masih terbuka. Beliau telah mendapat rekomendasi oleh Presdir tersebut kepada rekan kerjanya di lain tempat yang kebetulan sedang membutuhkan seorang pegawai dengan jurusan hukum. Akhirnya beliau diterima bekerja di kantor cabang Bank Danamon lain sebagai bagian hukum personalia. Sejak saat itu karir dan prestasi beliau terus menanjak hingga sampai menjadi kepala pimpinan Bank Danamon. Untuk cerita selanjutnya mengenai isi materi silahkan klik link berikut....sampai ketemu di artikel selanjutnya... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...