Catatan akhir tahun 2010

Selama tahun 2010 , banyak sekali pengalaman - pengalaman yang belum pernah saya dapatkan di tahun-tahun sebelumnya. Banyak sekali inspirasi dan pengetahuan yang berlimpah selama tahun 2010. entah secara langsung maupun  tidak , tahun 2010 merupakan tahun yang penuh euphoria seperti World Cup 2010 yang di adakan untuk pertama kalinya di Benua Hitam alias Benua Afrika , tepatnya di negara Afrika Selatan. Secara mengejutkan kompetisi empat tahunan ini melahirkan juara baru dunia yaitu Spanyol yang berhasil mengalahkan Belanda yang sebelumnya banyak di unggulkan. Tak hanya itu saja bencana-bencana beruntun yang Maha dahsyat juga terjadi di tahun 2010. seperti bencana Gunung Merapi yang meletus di Klaten Jawa Tengah setelah gelombang Tsunami yang menimpa kepulauan Mentawai.

Banyak sekali korban berjatuhan akibat dari meletusnya Gunung Merapi termasuk juru kunci Gunung Merapi Mbah Marijan yang telah menjadi ikon dari gunung tersebut. Meskipun yang dikeluarkan hanya Wedhus Gembel atau kepulan asap panas banyak desa-desa yang hanya berjarak 2 hingga 10 km dari puncak Merapi ikut terendam asap tersebut. Tak pelak menimbulkan kepanikan yang luar biasa dan suasana yang mencekam disana. Selama lebih dari seminggu para korban letusan Gunung Merapi merasa takut dan cemas akan situasi yang belum stabil. Belum lagi gelombang Tsunami yang menelan korban lebih banyak lagi.Saya hanya bisa berdoa untuk mereka yang telah kehilangan sanak famili. Semoga dengan adanya bencana ini bisa membuka mata hati kita untuk lebih meningkatkan ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tidak terjadi kembali bencana seperti ini kembali.

Oh ya saya belum menceritakan pengalaman pribadi saya sendiri. Pengalaman kerja saya masih minim alias belum berpengalaman dalam mencari kerja. Tetapi bulan Oktober 2009 sampai Maret 2010 saya pernah bekerja di sebuah perusahaan swasta kecil yang bergerak di bidang telekomunikasi , dalam hal ini grosir pulsa. Meskipun hanya beberapa bulan saja saya banyak mendapat ilmu dalam dunia kerja. Sehingga saya tahu dunia kerja itu seperti apa. Tetapi akhirnya saya berganti prinsip , yang semula setelah lulus Smk harus bekerja malah ingin belajar di perguruan tinggi. Kenapa saya bisa begitu ? karena rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan adalah lulusan S1 atau minimal D3. jelas peluang lulusan Smk itu semakin kecil dalam mencari peluang kerja. meskipun peluang mendapat lowongan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan itu sangat susah , lulusan Smk memang di persiapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan alias menjadi wirausahawan , karena telah dibekali ilmu dan tekniknya selama belajar 3 tahun di Smk. Akan tetapi saya mempunyai pandangan hidup , yaitu Endless Learning. Maksudnya saya akan terus mencari ilmu sampai kapanpun dan bahkan sampai ajal menjemput. karena ilmu itu urusannya sampai Akherat dan akan dipertanggungjawabkan disana nanti.

Alhamdulillah akhirnya saya dapat mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi dengan jurusan akutansi. Tepatnya di STIE-MCE . meskipun berbeda jauh dengan jurusan yang pernah saya pelajari di Smk , toh saya sudah sangat bersyukur bisa masuk perguruan tinggi. Padahal kita tahu bahwa masuk perguruan tinggi itu sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit . jadi kita harus memiliki niat yang kuat dalam menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Jangan hanya bergaya dan bermain-main , karena itu bisa sangat mengecewakan orangtua yang sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk kita. Sejak saat itu saya mempunyai niat untuk menuntaskan pendidikan saya selama kurang lebih 3,5 tahun InsyaAllah jika bisa lancar.

Bersambung...........